Halo teman-teman pembaca setia blog saya. Disini saya ingin membagikan pengalaman saya mengenai kisah seorang ibu yang membesarkan kedua anaknya di Kota Taiwan Tercinta ini bersama suaminya. Kebetulan dia adalah teman saya sendiri, sebut saja namanya Genie. Genie berasal dari Philipina dan bekerja di taiwan hingga menikah dan memiliki 2 orang anak. Anak pertamanya adalah laki-laki berusia 13 tahun dan kemudian cewek berusia 10 tahun. Saya sempat penasaran mengenai berapakah biaya untuk melahirkan disini. Hal ini karena saya sempat tidak sengaja menemukan key word for "cost for giving a birth in taiwan" . Dan karena penasaran akhirnya saya baca semua dan kemudian saya menanyakan kepada teman teman taiwan saya termasuk genie adalah salah satunya. Kalau di indonesia, untuk proses persalinan masih dibantu oleh pemerintah dengan program BPJS dan saya pikir di Taiwan pun juga tidak jauh berbeda. Dan ternyata health insurance sekalipun tidak mengcover untuk hal itu. Biaya persalinan adalah murni biaya tanggungan pribadi. Biaya persalinan pun bisa dibilang lumayan. Kurang lebih 1 kali gaji standard disini yaitu sekitar 20.000 Taiwan Dollar atau kurang lebih sebesar 10 juta rupiah. Makanya tidak heran kalau warga negara sini sangat bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan mereka meskipun sudah di usia yang bisa dibilang lanjut. Tuntutan ekonomilah yang menjadi alasan kebanyakan dari mereka. Bahkan anak anak setelah lulus sekolah SMA pun banyak yang memilih bekerja daripada melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dikarenakan biayanya yang tergolong mahal. Disini anak berusia kurang dari 12 tahun tidak diperbolehkan untuk dibiarkan dirumah tanpa pengawasan orang dewasa. Ini adalah ketentuan dari pemerintah dan harus dipatuhi. Oleh karena itu anak-anak seusia segitu pasti akan banyak sekali kegiatan seperti misalnya mengikuti ekstrakurikuler di sekolah atau mengikuti kursus di luar sekolah selama orang tua mereka bekerja dan tentu saja hal ini memerlukan biaya ekstra bukan ? Saya sempat menanyakan kepada teman saya, bagaimana apabila kita membiarkan anak di rumah saja dan tidak menerapkan ketentuan pemerintah dengan alasan tidak memiliki biaya untuk membayar tutor. Dia bilang itu adalah hal yang tidak mungkin, karena bisa saja tetangga sekitar melaporkannya ke polisi karena melakukan hal itu. Saya sempat terkejut mendengar jawaban teman saya yang satu ini. Ketentuan pemerintah yang lain yaitu bagi anak-anak berusia kurang dari 12 tahun juga tidak diperbolehkan membawa uang ke sekolah. Karena disetiap sekolahan di Taiwan sudah menyediakan makan siang untuk murid-muridnya. Jadi orang tua tidak perlu menyiapkan uang saku untuk anak sekolah. Biaya pendaftaran sekolah masih termasuk murah yaitu hanya membayar uang buku kemudian seragam sekolah dan kemudian spp tiap bulan sebesar 2.000 Taiwan dollar dan biaya wajib lainnyasetiap 6 bulan sekali. Biaya pendaftarannya memang murah akan tetapi biaya bulanan hingga lulus sekolah ternyata tidak murah ya. Belum lagi biaya penitipan sepeda motor ataupun mobil. Kenapa dititipin? Iya, karena rumah disini tidak seperti di indo yang memiliki garasi disetiap masing2 rumah. Hany beberapa orang yang memiliki garasi disini dan sebagian besar penduduknya tinggal di rumah susun. Disini kalau orang ingin membeli rumah yaitu yang dia dapat adalah lantai rumah alias beli per lantai. Harganya ya pasti mahal ratusan jutaan. Tapi kan sebanding karna gaji pokok aja 10juta udah dipotong pajak cuy.... Dan untuk kendaraan bisa diparkir pada parkiran setempat yang disediakan dan dibayarkan setiap bulannya. Untuk tempat parkirnya sesuai dengan nomor yang terdaftar pada kartu penitipan yang didapat. Dan terakhir adalah informasi mengenai izin bekerja di Taiwan untuk orang luar Indonesia maksimum adalah selama 12 tahun. Setelah 12 tahun bekerja mereka tidak diperbolehkan bekerja lagi dan hanya bisa datang ke Taiwan untuk Holiday saja. Demikian adalah informasi seputar kehidupan di Taiwan yang bisa saya bagikan pada teman teman sekalian. Semoga bermanfaat.
The Translation of Popular Legal Terms in English and Indonesian: Kedudukan Hukum = Legal Standing Uji Materil = Judicial Review Constitutional Review = Uji Undang-Undang Dasar Peninjauan Kembali/ PK = Judicial Review An Appeal = Banding Draf/ Rancangan Undang-Undang (RUU) = A Bill Tergugat/ Terdakwa = A Defendant Penggugat = A Claimant/ Plaintiff Tersangka = A Suspect Terdakwa = Charged Pengacara/ Penasehat Hukum = A Lawyer/ Advocate Minor offences = Tipiring (Tindak Pidana Ringan) Perbuatan tercela/ penghinaan/Pertentangan hukum = Contempt of court Justice Collaborator = Saksi pelaku yang bekerja sama Diskriminasi Positif = Affirmative Actions Threshold = Ambang batas Access to Justice = Sama rata sama rasa District Attorney = Jaksa Wilayah Jaksa Agung = Attorney General Mahkamah Agung = Supreme Court Pelapor Tindak Pidana/Perdata = Whistle blower Pembuktian Terbalik = Shifting burden of proof Pengembalian aset tindak pidana = Stolen
Komentar